Minggu, 19 April 2009

Riset

A. Pengertian Riset dan Pengetahuan Ilmiah

Pengertian Riset adalah : Setiap proses yang menghasilkan ilmu pengetahuan.

Pengertian Riset menurut beberap pendapat :

Menurut Clifford Woody riset adalah suatu pencarian yang dilaksanakan dengan teliti untuk memperoleh kenyataan-kenyataan atau fakta atau hukum-hukum baru. Di dalamnya terdapat usaha dan perencanaan yang sungguh-sungguh yang relatif makan waktu yang cukup lama.

Sedangkan Whiteney (1950) mengatakan, bahwa di dalam riset terkandung suatu attidute yang gandrung dan cinta akan adanya perubahan-perubahan.

Selanjutnya lebih tegas dikemukakan oleh Berkner (1985), bahwa riset adalah usaha secara ilmiah untuk mendapatkan dan memperluas ilmu yang telah dimiliki.

Folson, dalam ahun yang sama, mengemukakan, bahwa riset adalah kegiatan ilmiah untuk menemukan sesuatu yang baru sama sekali.

Trullinger (1951) mengemukakan bahwa riset adalah kegiatan ilmiah untuk mendapatkan atau menembus batas-batas ilmu yang telah ada.

True (1907) mengatakan bahwa riset itu adalah usaha-usaha ilmiah untuk mencari jawaban-jawaban masalah tertentu.

F. Rumawas (1973-1974) mengatakan bahwa penelitian itu adalah suatu usaha manusia untuk mengisi kekosongan illmu pengetahuan,

National Science Foundation (1956) memberikan pengertian bahwa riset itu adalah usaha pencarian secara sistematik dan mendalam untuk mendapatkan ilmu pengetahuan yang lebih luas dan lebih sempurna tentang subyek yang sedang dipelajari. Uraian yang lebih jelas kiranya dapat diperoleh dari uraian

Sutrisno Hadi (1978) sebagai berikut: riset berarti usaha menemukan, mengembangkan dan menguji suatu pengetahuan secara ilmiah.

Maksud dan tujuan riset :

- Untuk memperoleh data yang akurat, konsisten dan dapat dipercaya, yang penting bagi bahan perencanaan pembangunan negara dan bangsa.

- Mencari jalan pemecahan masalah atau masalah-masalah yang sedang dan yang akan dihadapi, seperti misalnya bagi indonesia masalah eksplosi penduduk (umpama transmigrasi), peningkatan penghasilan per kapita dan lain-lainnya.

- Untuk meningkatkan kohesi nasional. Penyelenggaraan pertemuan atau rapat kerja ilmiah antara ahli-ahli di indonesia, dapat menumbuhkan serta mengembangkan dan membina kohesi Nasional. Di dalamnya akan tumbuh satu bangsa, satu bahasa dan satu negara.

- Meningkatkan dan membina kerukunan bangsa-bangsa dunia.

- Mencari dan menemukan ilmu pengetahuan baru atau meluaskan horison ilmu yang telah dimiliki sekarang.

Jenis-Jenis Riset

Berdasarkan beberapa pertimbangan para ahli, riset digolongkan atas beberapa jenis seperti :

a. Riset dasar (basic research),
b. Riset terapan (applied research),
c. Riset perkembangan (development research) dan
d. Riset adaptasi (adapted reseearch)

Riset Dasar :

Jenis riset ini adalah merupakan suatu penelitian yang penemuannya tidak atau belum dikaitkan dengan latar belakang kegiatannya secara praktis.

Riset ini bertujuan mencari dan menemukaan hukum-hukum baru yang bersifat umum dan mengusahakna untuk memperluas dan memperjelas pengertian tentang fenomena yang sedang diteliti. (Rome, 1961).

Misalnya ilmu tentang atom-atom dan listrik dahulunya merupakan hasil riset dasar. Namun sekarang ilmu itu telah merupakan mukzizat bagi semua manusia di atas bumi.

Riset Terapan :

1. Sebaliknya riset terapan bermaksud menemukan hukum-hukm yang relatif secara cepat dapat dipergunakan untuk memecahkan satu atau beberapa masalah yang dihadapi oleh manusia.
.
2. Riset-riset dalam disiplin pertanian, teknik biasanya termasuk dalam jenis riset terapan. Penelitian tentang jenis-jenis padi yang cocok pada suatu daerah, penelitian yang memperoleh jenis padi tahan wereng, penelitian dengan memperoleh jenis rumput yang tahan kekeringan tapi berproduksi tinggi, riset menemukan campuran pasir dan semen untuk memperoleh jenis beton yang kokoh, penelitian dengan maksud menemukan level pupuk yang maksimum dan lain-lainnya adalah contoh-contoh riset terapan.
.
3. Penelitian membuat bayi tabung pun adalah suatu hasil dari penelitian terapan.

Riset Pengembangan :

1. Riset ini bertugas mencek kembali hasil penelitian terapan yang telah diperoleh di suatu daerah atau negara, apakah cocok ataukah tidakAtau apakah harus diadakan variasi guna menyesuaikan dengan kondisi yang baru.
.
2. Bentuk riset ini biasanya merupakan pilot proyek. Bahan penelitian dibuat kecil saja, hingga benar-benar kondisi-kondisi intern dan ekstern dapat dikuasai, atau diselidiki pengaruhnya.
.
3. Suatu contoh, misalnya ialah percobaan adaptasi jenis-jenis padi PB yang telah diketemukan di Los Banhyos, Philipina, di beberapa daerah di Indonesia. Mula-mulanya dicobakan di daerah Bogor, kemudian barulah disebarkan kedaerah-daerah.

Riset Adaptasi :

1. Riset adaptasi tampaknya hampir sama dengan riset pengembangan. Tetapi riset adaptasi melulu diadakan untuk mengadakan penyelesaian baru pada tempat baru bagi setiap hasil yang telah ketemukan di daerah lainnya.
.
2. Misalnya percobaan-percobaan varietas unggul seperti PB, Pelita I/1 dan Pelita I/2, PB26 dan terakhir PB26 dibeberapa daerah di Indonesia. Biasanya ilmu-ilmu pertanian sosial ekonomilah yang perlu diperiksa penterapannya di daerah baru, apakah sesuai apakah tidak?
.
3. Di dalam bidang industri, terdapat riset terapan dan pengembangan (applied research and development), riset dasar terarah (directed basic research) dan riset dasar tak-terarah (undirected basic research).
.
4. Riset terapan dan pengembangan secara langsung dilakukan untuk memajukan perusahaan atau industri yang besangkutan. Misalnya riset untuk menemukan jenis mesin yang paling mutakhir, kuat dan hemat, dan sebagainya, penelitian untuk memperoleh mesin pencetak yang bersifat ganda, dan sebagainya.
.
5. Penelitian dasar terarah dimaksudkan untuk meneliti hukum-hukum dasar, yang kemudian hari dapat dipakai untuk memajukan perusahaannya.
.
6. Riset dasar tak-terarah dimaksudkan untuk meneliti masalah yang skupnya luas dan tanpa diarahkan untuk memcahkaan suatu masalah yang dihadapi oleh perusahaan atau industri.
.
Perusahaan dan industri tidak mengharapkan keuntungan dengan cepat, yang dikemudian hari mungkin hasil riset ini digunakannya di dalam memajukan industrinya.

Dari pengertian riset diatas dapat diambil kesimpulan bahwa :

Pengetahuan disebut ilmiah jika dipenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

- Bersifat obyektif
- Bersifat luas
- Bersifat dalam
- Bersifat dalam
- Dapat diabstrasikan
- Dapat dikonkretisasi
- Berupa sistem
- Berkembang
- Memiliki disiplin dan metodis instrumentalis

B. Kriteria Riset Ilmiah

Menurut Nazir (1988) metode ilmiah harus mempunyai kriteria sbb :

- Berdasarkan pada fakta
- Bebas dari prasangka
- Menggunakan analisis
- Menggunakan hipotesis
- Menggunakan ukuran yang objektif
- Menggunakan teknik kuantifikasi

Fakta jika dalam bentuk peristiwa harus memiliki unsur :

- Adanya subjek yang menimbulkan peristiwa
- Adanya peristiwa
- Adanya waktu dan tempat kejadian
- Adanya objek yang diakibatkan oleh subjek yang menimbulkan peristiwa
- Adanya latar muka kejadian
- Adanya sebab-sebab kejadian
- Adanya motif kejadian

C. Langkah-langkah Riset

- Mendefinisikan dan merumuskan masalah
- Melakukan studi kepustakaan
- Memformulasikan Hipotesis
- Menentukan model
- Mengumpulkan data
- Mengolah dan menyajikan informasi
- Menganalisis dan menginterpretasi
- Membuat generalisasi (kesimpulan) dan rekomendasi (saran)
- Membuat laporan

II. ETIKA DALAM RISET

Bagaimana hendaknya etika bagi peneliti/penilai suatu hasil riset terhadap responden, asisten dan klien.

- Etika peneliti pada responden

Dalam melakukan pengumpulan data, lindungi hak-hak responden, misalnya responden tidak akan merasa dirugikan, baik secara fisik maupun mental

- Etika Peneliti pada Klien

Klien berhak untuk mendapatkan hasil studi yang berkualitas.

- Etika peneliti pada asisten

Peneliti harus menuntut perilaku etis asisten. Perilaku asisten perilaku asisten dibawah pengawasan langsung peneliti sehingga jika asisten berbuat curang yang bertanggungjawab adalah peneliti.

- Etika Klien

Hendaknya klien tidak memaksakan peneliti untuk mengubah data.


III. Metode dan Desain Riset

A. Pemakaian Metode dan Desain riset

Beberapa literatur menyebutkan bahwa metode dan desain ini dianggap sama, tapi penulis mengikuti pendapat yang membedakan antara metode dengan desain, karena desain merupakan bagian dari keseluruhan metode riset.


B. Macam Metode Riset

1. Metode sejarah
Kecenderungan metode ini bertumpu pada kegiatan mengevaluasi suatu objek seperti peristiwa atau tokoh masa lampau.

2. Metode deskripitif
Menurut Traves (1978) metode ini bertujuan untuk menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat riset dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu.

Menurut Consuelo (1988) metode deskriptif terdiri dari beberapa macam yaitu:

a. Studi kasus

Penelitian yang rinci mengenai suatu objek tertentu selama kurun waktu tertentu dengan cukup mendalam dan menyeluruh termasuk lingkungan dan kondisi masa lalunya.

b. Survei

Digunakan untuk mengukur gejala-gejala yang ada tanpa menyelidiki kenapa gejala-gejala tersebut ada.

c. Riset Pengembangan

Penelitian ini berguna untuk memperoleh informasi tentang perkembangan suatu objek dalam waktu tertentu.

d. Riset lanjutan (follow up)

Riset ini dilakukan setelah bila peneliti hendak mengetahui perkembangan lanjutan dari setelah diberikan perlakuan tertentu atau setelah kondisi tertentu.

e. Riset Dokumen (content analysis)

Penelitian dengan pengujian arsip dan dokumen.

f. Riset Kecenderungan (Trend Analysis)

Suatu penelitian yang bertujuan melihat kondisi yang akan datang dengan melakukan proyeksi atau ramalan.

g. Riset Korelasi

Penelitian yang dirancang untuk menentukan tingkat hubungan variabel-variabel yang berbeda dalam suatu populasi.


3. Metode Eksperimen

Metode eksperimen merupakan langkah-langkah lengkap yang diambil sebelum eksperimen dilakukan agar data yang semestinya diperlukan dapat diperoleh. Variabel bebas dijadikan sebagai variabel eksperimen. Ary (1994) mengatakan bahwa konsep eksperimen dibagi dalam 3 kelompok yaitu :

a. variabel bebas adalah variabel yang dimanipulasi
b. semua variabel kecuali variabel terikat adalah konstan
c. pengaruh pemanipulasian variabel bebas atas variabel terikat dapat diamati atau diukur.

4. Metode Kausal-Komparatif (ex-post Facto)

Menurut Gay (1976) penelitian ini berjalan dengan cara menentukan akibat menemukan sebab.

5. Metode Partisipatory

Metode partisipatory memiliki beberapa prinsip yang harus dipenuhi, antara lain ia memiliki implikasi ideologi, memberikan manfaat langsung kepada masyarakat, melibatkan semua partisipan yang terlibat dalam riset dimana mereka sadar.

C. Macam desain riset

1. Desain dalam merencanakan Penelitian

2. Desain dalam melaksanakan penelitian :

a. desain sampel
b. desain instrumen
c. desain analisis
d. desain administrasi

D. Desain untuk riset kuantitatif dan kualitatif

Penelitian kualitatif umumnya sulit diberi pembenaran secara matematik, ia lebih kepada penyampaian perasaan atau wawasan yang datanya diambil berdasarkan sampel. Penelitian kuantitatif lebih berdasarkan kepada data yang dapat dihitung untuk menghasilkan penaksiran kuantitatif yang kokoh.
.
kelompok 3
1. Anang Agus Siswandy
2. Zainal Abidin
3. Moch. Rizki Fadillah

SAMBIL BELAJAR DENGERIN MUSIK